Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW Periode Madinah


Pada artikel ini Saya akan membagi menjadi 2 sub yaitu :
- Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
- Misi dan strategi dakwah Nabi Muhammad periode Madinah

Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

Dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yaitu dari sejak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, yaitu tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah.

Adapun materi dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah, adalah ajaran Islam yang terkandung dalam Al Quran dan hadis periode Madinah. Ajaran Islam yang menonjol didakwahkan pada periode Madinah adalah tentang masalah sosial kemasyarakatan.

Target dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang belum masuk Islam yaitu kaum Yahudi Madinah, penduduk di luar kota Madinah baik bangsa Arab maupun non Arab karena Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya 107 :

            “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Dakwah Nabi Muhammad yang ditujukan kepada umat Islam dimaksudkan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam yang diturunkan lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi umat yang bertaqwa. Nabi Muhammad SAW dibantu oleh para sahabatnya dalam melakukan usaha nyata agar terwujud persaudaraan di antara sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani.

Adapun dakwah yang ditujukan kepada non muslim bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agama tauhid, mempelajari semua ajarannya serta mengamalkannya, sehingga menjadi muslim yang beriman dan beramal saleh, berbahagia di dunia dan di akhirat.

Tujuan dakwah Nabi Muhammad SAW yang luhur serta dengan cara penyampaiannya yang terpuji, mengakibatkan masyarakat yang belum masuk Islam banyak yang menerima Islam tanpa paksaan dan atas kesadarannya sendiri. Tetapi banyak juga orang-orang kafir yang tetap tidak bersedia menerima Islam, dan selalu berusaha menghalang-halangi yang lainnya untuk menerima Islam dan menghancurkan agama Islam serta muslimin.

Karena kondisinya seperti itu, maka setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka selanjutnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menusun strategi dan kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir tersebut, karena mereka yang memulai peperangan.

Peperangan yang dimaksudka bukanlah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau mendapatkan harta rampasan perang, tetapi punya 3 tujuan utama yakni :

  • Membela diri, kehormatan, dan harta kaum muslimin.
  • Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada muslimin untuk mengamalkan ajarannya.
  • Memelihara kaum muslimin dari serangan bala tentara Persia dan Romawi.


Setelah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya mampu mendirikan suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, maka mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan hanya untuk bangsa Arab saja, tetapi juga dakwah keluar dari Jazirah Arab.

Otomatis bangsa Romawi dan Persia pun menjadi galau dan khawatir dengan kekuatan kaum muslimin yang semakin kuat. Mereka bangsa Romawi dan Persia bertekad bulat akan menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Namun Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya tidak tinggal diam begitu saja sehingga terjadilah beberapa peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi serta kaum musyrikin yaitu :
- Perang Mut'ah
- Perang Tabuk
- Perang Badar
- Perang Uhud
- Perang Khandaq
- Perang Hunain


Misi dan strategi dakwah Nabi Muhammad periode Madinah

Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah adalah sebagai berikut :

  • Berdakwah itu harus dimulai dari diri sendiri, artinya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah  itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.
  • Berakwah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan membantah mereka dengan cara yang baik pula.
  • Berdakwah itu hukumnya adalah wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya.
  • Berdakwah harus dilandasi dengan niat ikhlas semata karena Allah SWT.

Adapun usaha Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam yang madani untuk menunjang dakwahnya adalah:

  • Membangun masjid. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah Masjid Quba. Masjid kedua yang dibangun oleh Nabi SAW dan para sahabatnya adalah Masjid Nabawi di Madinah.
  • Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar. Kaum Muhajirin adalah para sahabat Nabi yang asli penduduk Mekah dan berhijrah ke Madinah. Sedangkan kaum Anshar adalah para sahabat Nabi penduduk asli Madinah. 
  • Perjanjian bantu membantu antara muslim dan non-muslim. Rasulullah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-muslim dan tertuang dalam Piagam Madinah. 
  • Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial yang Islami demi terwujudnya masyarakat Madani.

Itulah sejarah singkat dakwah Nabi Muhammd SAW pada periode Madinah. Untuk dakwah Nabi periode Mekkah, nanti akan Saya sajikan di lain waktu.

============================

LAGI PROMO

Kaos Pakai Nama Anak
Topi Pakai Nama Anak
Kupluk Pakai Nama Anak
Ensiklopedi Asmaul Husna
Setan Pun Hafal Ayat Kursi
==========================
Tag : Dakwah Nabi
Back To Top