Pada artikel perdana dari blog ini, Saya akan membahas hal yang saat ini sangat urgent, karena melihat situasi yang memanas antara dua golongan dalam agama Islam di dunia yakni golongan syi'ah dan sunni. Bagaimana sebetulnya letak perbedaan Islam syiah dan sunni itu sehingga keduanya sangat saling bertentangan dan saling menyalahkan satu sama lainnya. Begitu juga antara para pengikut keduanya pun saling menghujat dan saling menyalahkan tanpa tahu sebenarnya hakikat antara keduanya. Mudah-mudahan dengan membaca artikel di bawah ini, sobat semua akan faham bagaimana letak perbedaan tersebut dan tidak sekedar ikut-ikutan menghujat tanpa tahu dasarnya.
Saya telah merangkum beberapa informasi tentang perbedaan Islam syiah dan sunni yang Saya ambil dari berbagai sumber media online terpercaya yang nantinya akan Saya cantumkan daftar referensi tersebut setelah artikel ini selesai ditulis.
Secara garis besar perbedaan Islam syiah dan sunni itu terbagi menjadi 3 bagian besar yakni perbedaan dalam hal aqidah, fiqih dan siyasah.
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal aqidah
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal fiqih
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal siyasah
Saya telah merangkum beberapa informasi tentang perbedaan Islam syiah dan sunni yang Saya ambil dari berbagai sumber media online terpercaya yang nantinya akan Saya cantumkan daftar referensi tersebut setelah artikel ini selesai ditulis.
Secara garis besar perbedaan Islam syiah dan sunni itu terbagi menjadi 3 bagian besar yakni perbedaan dalam hal aqidah, fiqih dan siyasah.
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal aqidah
- Kita tahu bahwa rukun Islam sunni ada 5 yakni syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji, namun rukun Islam syiah sholat, puasa, zakat, haji dan wilayah (penentuan imam). Rukun iman sunni ada 6 yakni iman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari qiyamat dan qadha qadar, sedangkan rukun iman syi'ah ada 5 yakni tauhid, nubuwwah (kenabian), imamah, al-‘adl dan ma’ad (qiyamat).
- Sunni berkeyakinan bahwa Quran tetap terpelihara keasliannya, surga diperuntukkan hanya bagi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya sedangkan neraka diperuntukkan kepada orang di luar itu. Adapun orang syi’ah menyakini bahwa Quran sudah tidak asli lagi dan telah dirubah oleh sahabat sehingga surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali.
- Kitab hadits rujukan kaum sunni adalah Kutubus Sittah yakni Shahih Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmidzi, Ibnu Majah dan An-Nasa’i. Sedangkan kaum syi’ah memiliki kitab rujukan sendiri yang disebut Kutubul Arba’ah yaitu Ushulul Kafi, Al Ibtishar, Man La Yadhuruhul Faqih, dan At-Tahdzib.
- Kaum sunni tidak menyakininya adanya raja'h, sedangkan kaum syi’ah menyakininya. Raj’ah adalah keyakinan bahwa nanti di akhir zaman sebelum kiamat tiba, manusia akan hidup kembali dan saat itu ahlul bait akan membalas dendam kepada musuh-musuhnya.
- Kaum sunni berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah sosok yang akan membawa keadilan dan kedamaian. Menurut syi’ah, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya lalu pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Fatimah dan ahlul bait lainnya. Selanjutnya, ia akan membangunkan Abu Bakar, Umar dan Aisyah. Ketiga orang tersebut akan disiksa sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka pada ahlul bait.
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal fiqih
- Yang menjadi sumber hukum kaum sunni adalah Al Quran, Hadits, ijma dan qiyas (analogi hukum). Adapun sumber hukum kaum syi’ah adalah Quran dan Sunnah, Sima (pendengaran) dari Rasulullah, Kitab Ali (Al Jami’ah) dan Isyraqat Ilahiyyah.
- Kaum sunni berpandangan bahwa potensi ijtihad sangat terbuka dalam bidang yang belum dijelaskan oleh nash Qur’an dan Sunnah. Adapun kaum syi’ah berpendapat bahwa ijtihad terbuka namun dalam bidang selain imamah.
- Rujukan fiqih kaum sunni mengambilnya dari imam madzhab yang empat yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali. Sedangkan kaum syi’ah mengambil rujukan fiqih dari para imam syi’ah.
- Kaum sunni berpendapat bahwa nikah mut’ah hukumnya haram, khamar hukumnya najis dan air yang sudah dipakai istinja itu tidak suci. Sedangkan bagi syi’ah, nikah mut’ah itu halal dan dianjurkan, khamar tidak najis, dan air bekas istinja dianggap suci dan mensucikan.
- Ketika sholat, kaum sunni menyatakan sunat disaat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri dan mengucapkan amin. Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i. Hukum shalat dhuha adalah sunat. Bagi kaum syi’ah, shlatnya batal jika meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri, mengucapkan amin di akhir Fatihah. Shalat jama’ diperbolehkan tanpa alasan apapun dan shalat dhuha tidak dibenarkan.
Perbedaan Islam syiah dan sunni dalam hal siyasah
- Kaum sunni mengakui bahwa khalifah yang empat adalah sah yaitu Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sedangkan kaum syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman karena dianggap merampasnya dari Sayyidina Ali. Tetapi ada juga kaum syi’ah yang masih mengakui semuanya yaitu Syi’ah Zaidiyah.
- Kaum sunni berpendapat bahwa pemimpin atau imam tidak terbatas pada 12 imam, para imam tidak ma’shum karena mereka bisa berbuat salah atau lupa. Sedangkan kaum syi’ah berpendapat bahwa kepemimpinan hanya sebatas 12 imam dan mereka menyakini kema’shumannya seperti para nabi.
- Kaum sunni berpendapat bahwa pemimpin itu diangkat melalui kesepatakan ahlul halli wal aqdi atau bisa juga mengangkat dirinya sendiri dalam kondisi darurat, kemudian dibai’at oleh ahlul halli wal aqdi dan rakyat. Sedangkan kaum Syi’ah berpendapat bahwa pemimpin sudah ditentukan oleh Allah dan bukan pilihan rakyat.
- Hukum mengangkat imam bagi kaum sunni adalah wajib karena dalil-dalil syari’at. Sedangkan bagi kaum syi’ah, hukumnya wajib berdasarkan nas Ilahi.
- Syarat pemimpin bagi kaum sunni harus memenuhi empat syarat, yaitu berasal dari suku Quraisy (terjadi perbedaan pendapat), bai’at, syura dan adil. Sedangkan bagi kaum syi’ah, pemimpin harus berasal dari ahlul bit.
- Kaum sunni dilarang mencaci maki sahabat Rasulullah dan tetap menghormati para istri Rasulullah dan menyatakan bahwa mereka termasuk ahlul bait. Sedangkan menurut syi’ah, mencaci maki para sahabat tidaklah apa-apa, bahkan mereka percaya bahwa para sahabat menjadi murtad setelah Rasulullah wafat dan hanya tersisa beberapa sahabat saja. Alasan murtadnya karena para sahabat membai’at Abu Bakar sebagai khalifah. Syi’ah juga mencaci maki Sayyidah Aisyah dan tidak menggolongkan istri Rasulullah sebagai ahlul bait.
Sumber perbedaan Islam syiah dan sunni :
http://www.muslimedianews.com/2013/10/inilah-perbedaan-antara-sunni-aswaja.html
http://www.konsultasisyariah.com/perbedaan-antara-sunni-dan-syiah-must-read/