Memasuki bulan Rajab, kita perlu mengetahui keutamaan bulan Rajab dan amalannya. Rajab adalah bulan ketujuh dari bulan Islam. Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad Shalallah ‘alayhi wasallam untuk menerima perintah sholat lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab.
Kalau pengertian Rajab secara harfiyah, kata Rajab terdiri dari 3 huruf yakni ra ', jim dan ba', yang masing-masing berarti ra artinya Rahmatullah atau rahmat allah atau kasih sayang Allah, ja atau jim ialah judullah yang artinya kemurahan Allah, sedangkan ba ialah birullah yakni kebaikan allah, sehingga dari awal hingga akhir bulan Rajab ini kita dapat merasakan kenikmatan dan banyaknya rahmat tanpa azab dari Allah swt., yang seolah-olah Allah berfirman: "Wahai hamba-hamba-Ku, kujadikan dosa-dosamu dan kebaikanmu ditutupi dengan rahmatku, maka dosa-dosamu tidak akan tersisa berkat kemuliaan bulan Rajab "
Di antara dua belas bulan ada empat bulan yang dimuliakan. Tiga bulan berturut-turut, yaitu Dzulqoidah, Dzulhijjah dan Muharrom dan satu terpisah, yakni bulan Rajab.
Bulan Rajab dikenal juga sebagai Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli karena tidak ada terdengar ada peristiwa perang di dalamnya. Bulan ini disebut juga Bulan Rajam, karena di dalamnya Allah telah merajam musuh-musuh dan Syayton, sehingga mereka tidak dapat mengganggu para Aulia dan Solihin.
Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yang merupakan bulan rahmat bagi para hamba Allah yang bertobat di dalam bulan itu dan cahaya yang berlimpah untuk semua alam.
Nabi bersabda bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Hadits ini disebutkan dalam Al-Jami 'karya Imam Suyuti. Para ulama menjelaskan tujuan dari hadits ini bahwa Rajab adalah bulan istighfar, Sya'ban adalah bulan untuk meningkatkan jumlah sholawat kepada Rasulullah Saw, dan Ramadhan adalah bulan untuk memperbanyak bacaan Al Quran.
Nabi bersabda bahwa siapa yang menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab dengan kegiatan keagamaan seperti shalat malam, membaca Al Quran, zikir dan lain-lain, maka dia termasuk orang yang hatinya hidup di saat kebanyakan orang mati hatinya, dan Allah akan mencurahkan kebaikan di bawah kepalanya, bersih dari dosanya, seolah-olah ia baru dilahirkan dari rahim ibunya, dan ia diijinkan memberikan syafaat kepada 70.000 orang berdosa yang seharusnya berada di neraka.
Saat memasuki bulan Rajab hingga akhir Syaban, ada doa khusus yang biasa diucapkan oleh umat Islam, yaitu :
Terkadang ada juga yang memakai redaksional yang berbeda seperti doa di bawah ini :
Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah adanya pahala yang akan diberikan kepada orang-orang yang berpuasa bulan ini. Praktek yang bisa dilakukan saat memasuki bulan Rajab, diantaranya :
Memperbanyak istighfar
Rasulullah SAW mengatakan bahwa Bulan Rajab adalah bulan permintaan pengampunan bagi umat Islam. Oleh karena itu hendaknya umat Islam harus meningkatkan minta pengampunan di bulan ini dengan mengucapkan banyak istighfar yaitu:
Selain istighfar di atas, bisa juga membaca istighfar versi yang ke dua sebanyak 70 kali tiap pagi dan sore yaitu :
dan diakhiri dengan membaca doa di bawah ini :
Dalam satu hadits dikatakan bahwa siapa pun yang membaca Istighfar di atas dan kemudian diakhiri dengan doanya sambil mengangkat tangannya, jika dia meninggal di bulan Rajab, maka kematiannya diberkati oleh Allah dan tidak tersentuh oleh api neraka. karena berkat bulan Rajab.
Atau bisa juga membaca istighfar versi ke tiga, sebagaimana sabda Nabi bahwa barangsiapa yang membaca Istighfar di bawah ini di bulan Rajab sebanyak 100 kali dan diakhiri dengan sedekah, maka Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah. Siapa pun yang membacanya 400 kali, maka Allah mencatat kepadanya pahala 100 para syuhada. Adapun bacaan istighfarnya adalah :
Bisa juga pilih istighfar versi ke empat. Bagi mereka yang membaca Istighfar berikut ini seribu kali, maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya oleh Allah. Ini istighfarnya :
Atau istighfar versi ke lima yakni :
Istighfar di ayas dibaca sehabis sholat subuh dan sholat maghrib selama bulan Rajab sebanyak 70 kali dengan mengangkat kedua tangannya seperti orang berdo’a. Faidahnya adalah, kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.
Membaca tasbih
Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa bagi mereka yang tidak dapat berpuasa untuk mendapatkan pahala puasa di bulan Rajab, maka ia harus melafalkan tasbih di bawah ini 100 kali tiap hari.
Membaca Asmaul Husna
Membaca tahlil
Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca lafadz tahlil LÂAILÂAHA ILLALLÂAH seribu kali di bulan Rajab, maka Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkannya seratus kota di surga.
Membaca Surat Al Ikhlash
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa siapa pun yang membaca Surah Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jumat bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan cahaya yang mengarahkannya ke surga.
Juga Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang yang membaca Surat Al-Ikhlash sebanyak 100 kali dalam shalat sunnah dua rakaat pada malam bulan Rajab, maka nilainya sama dengan puasa seratus tahun di jalan Allah, dan Allah akan memberinya seratus istana di surga, masing-masing istana ber tetangga para Nabi.
Melakukan sholat sunat
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan melakukan sholat sunat empat rakaat dengan 2 kali salam, maka ketika dia meninggal dia akan menyaksikan tempatnya atau ditunjukkan kepadanya tempat dia di surga.
Adapun cara sholatnya sama seperti biasanya, hanya pada rakaat pertama setelah Fatihah membaca ayat Kursi seratus kali, dan pada raka'at ke dua setelah Fatihah membacakan Surah Al-Ikhlash dua ratus kali.
Bisa juga melakukan sholat sunat versi ke 2 yang sesuai dengan sabda Nabi bahwa barangsiapa yang melakukan sholat sunnah, empat rakaat dengan 2 kali salam pada hari Jumat di bulan Rajab antara shalat Zuhur dan Ashar, maka Allah akan memberikan berbagai karunia diantaranya :
- Allah mencatat baginya pada sejak hari dia sholat hingga hari kematiannya, setiap hari mendapat seribu kebaikan
- diberikan untuk setiap ayat yang ia baca, satu kota di surga dari yaqut merah
- untuk setiap huruf satu, dikasih istana mutiara di surga
- diberikan pasangan yakni bidadari serta diberkati tanpa amarah sedikit pun
- Allah mencatatnya sebagai orang-orang yang ahli ibadah
- diakhiri hidupnya dengan kebahagiaan terbaik dan pengampunan.
Cara sholatnya sama saja, hanya saja pada setiap rakaat setelah Fatihah membacakan ayat Kursi tujuh kali dan Surat al-Ikhlash. Kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali. Bacaannya adalah :
Atau bisa juga melakukan sholat sunat versi ke 3, yakni melakukan enam puluh rokaat selama bulan Rajab. Ssetiap malam dua rakaat, setiap rakaat setelah Fatihah membaca Surah Al-Kafirun sebanyak 3 kali dan Surah Al-Ikhlash sekali. Setelah salam, bacalah doa berikut ini sambil mengangkat tangan:
Hal ini diriwayatkan oleh Nabi SAW, bahwa orang yang melakukan amal shalat di atas, maka Allah akan mengabulkan doanya dan memberinya enam puluh pahala haji dan umrah.
Bisa juga melakukan sholat versi ke 4 sebanyak 20 rakaat dengan 10 kali salam. Siapa shalat sunnah di malam hari Rajab setelah shalat Maghrib, setiap roka'at ba'da fatihah membaca Surah Al-Ikhlas, maka Allah akan memelihara dirinya sendiri, keluarganya dan mereka yang menjadi tanggung jawabnya dari malapetaka dunia dan hukuman akhirat
Membaca dzikir lengkap
Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca setiap hari dan malam di bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan, membaca Surah Al-Fatihah, Ayat kursi, Surah Al-Kafirun, Al-Ikhlash, Al- Falaq, dan An-Nas masing-masing 3 kali, lalu membaca 3 jenis dzikir di bawah ini masing-masing 3 kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya walaupun sebanyak tetesan hujan, daun pohon, dan buih di laut. Dzikir tersebut adalah :
Kemudian membaca istighfar berikut ini sebanyak 400 kali :
Melakukan puasa Rajab
Ditulis oleh al-Syaukani, dalam Nailul Authar, bahwa Ibn Subki meriwayatkan dari Muhammad ibn Manshur al-Sam'ani yang mengatakan bahwa tidak ada hadits yang kuat yang secara khusus menunjukkan kesunahan puasa Rajab.
Disebutkan pula bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, karena Abu Bakar al-Tarthusi mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat. Namun, menurut pendapat al-Syaukani, jika semua tradisi yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan puasa di dalamnya tidak cukup kuat untuk digunakan sebagai dasar, maka tradisi Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan puasa di bulan-bulan Haram, cukup untuk menjadi hujjah atau alasan, di samping karena juga tidak ada argumen kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab.
Diceritakan dari Mujibah al-Bahiliyah, bahwa Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa di bulan haram (mulia). Dalam sebuah hadits juga dikatakan Usamah tidak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan di bulan Sya'ban. Rasul menjawab bahwa Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.
Menurut al-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam ungkapan Nabi bahwa Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang kebanyakan orang lupa, secara implisit menunjukkan bahwa di bulan Rajab juga disunatkan untuk melakukan puasa.
Keutamaan puasa di bulan terlarang ini juga diriwayatkan dalam hadits imam Muslim. Bahkan puasa di bulan-bulan yang mulia ini disebut oleh Nabi sebagai puasa paling penting setelah puasa Ramadhan.
Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulum al-Din menyatakan bahwa puasa menjadi lebih kuat jika dilakukan pada hari-hari utama. Hari-hari utama ini dapat ditemukan setiap tahun, setiap bulan dan setiap minggu.
Mengenai siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab dikategorikan sebagai bulan utama selain Dhulhijjah, Muharram dan Syaban. Rajab juga dikategorikan sebagai Syahrul huruum di samping Dzulqa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram.
Disebutkan dalam Kifayatul Akhyar, bahwa bulan terpenting untuk puasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan haram yaitu dzulqa'dah, dzul hijjah, rajab dan muharram. Di antara empat bulan yang paling penting untuk puasa adalah bulan al-Muharram, lalu Syaban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, adalah al-Muharram adalah Rajab.
Mengenai hukum puasa dan ibadah amaliah di Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan bahwa benar tidak ada hadis otentik yang ditemukan mengenai puasa Rajab, tetapi telah menjadi riwayat yang jelas dan sah bahwa Nabi mencintai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram.
Selama tidak ada larangan khusus untuk berpuasa dan beribadah di bulan Rajab, maka tidak ada satu kekuatan pun yang melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab.
Imam Suyuthi menegaskan dalam Al-Haawi lil Fataawi bahwa tradisi tentang kebajikan dan kekhasan puasa Rajab dikategorikan sebagai lemah atau tidak kuat. Tetapi dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah seperti yang biasa dilakukan oleh generasi salaf yang saleh telah disepakati untuk bisa mempraktikkan hadits dha'if dalam konteks fada'il al-a'mal.
Syaikhul Islam al-Imam al-Hafidz al-‘Iraqi pada Kitab Tabshirah wa al-tadzkirah berkata bahwa hadits dhoif yang bukan maudhu '(palsu), maka para ulama telah mengizinkan untuk menyederhanakan sanad dan narasi tanpa menjelaskan keda'ifannya, jika hadits tersebut tidak berhubungan dengan hukum dan tauhid, tetapi terkait dengan targhib (motivasi beribadah) dan tarhib (peringatan) seperti nasehat, cerita, fadha'il al-a'mal dan lainnya.
Adapun tentang keutaman puasa Rajab, hal ini berdasarkan sebuah hadis yang menyatakan bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu di bulan-bulan yang mulia, Allah mencatat baginya sembilan ratus tahun ibadah.
Adapun lafadz niat puasa Rajab adalah :
Nabi Saw bersabda bahwa siapa pun yang berpuasa satu hari dalam bulan itu, dengan penuh keyakinan dan ketulusan, maka kita akan mendapat keridhaan Allah yang sangat besar. Yang berpuasa 2 hari, maka seluruh populasi makhluk langit dan bumi tidak mampu mensifati besarnya karunia Tuhan yang diberikan kepadanya.
Yang berpuasa 3 hari, maka ia diselamatkan dari bencana di dunia dan siksaan di akhirat, juga bebas dari kegilaan, kusta dan sejenisnya dan dari ancaman Dajal. Yang berpuasa 7 hari, maka tertutup 7 pintu neraka baginya.
Yang berpuasa 8 hari, maka akan terbuka 8 pintu surga untuknya. Yang berpuasa 10 hari, maka semua keinginannya akan dikabulkan oleh Allah, dan yang berpuasa selama setengah bulan, maka akan diampuni dari dosa-dosa sebelumnya, dan perbuatan jahatnya akan digantikan dengan perbuatan baik, dan siapa pun yang menambah puasanya, maka Allah juga akan meningkatkan ganjarannya.
Ibn Abbas ra. Mengatakan bahwa puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa selama 3 tahun. Puasa pada hari ke dua, akan menghapus dosa selama 2 tahun. Puasa pada hari ke tiga, akan menghapus dosanya selama 1 tahun. Lalu setiap sehari setelah itu, akan menghapus dosa selama 1 bulan.
Abu Hurairah ra. Mengatakan bahwa Nabi Saw. di luar bulan Ramadhan tidak puasa kecuali pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban. Dalam Hadits Sahih Bukhori Muslim, Nabi Saw mengatakan bahwa di surga ada sungai Rajab, yang warna airnya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Yang berpuasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai ini.
Membaca dzikir harian
Dianjurkan untuk membaca dzikir di bawah ini setiap hari selama bulan Rajab, masing-masing 100 kali :
dibaca dari tanggal 1-10 Rajab.
dibaca dari tanggal 11-20 Rajab.
dibaca dari tanggal 21-30 Rajab.
Demikianlah keutamaan dan amalan bulan Rajab termasuk keutamaan awal bulan Rajab dan keutamaan puasa Rajab 10 hari
Sumber :
https://islami.co/keutamaan-bulan-rajab-dan-amalannya/
Pengertian Rajab
Rajab berasal dari kata tarjib yang berarti menghormati, demikian Ibn Kathir rahimahullan menjelaskan dalam interpretasinya. Dari namanya saja dapat dilihat bahwa Rajab adalah bulan yang layak dihargai dan dimuliakan. Mengapa Rajab menjadi bulan yang terhormat? Setidaknya ada tiga kebajikan bulan ini, yakni Rajab termasuk bulan haram, bulan yang dekat dengan Ramadhan dan bulannya Isra Mi’raj.Kalau pengertian Rajab secara harfiyah, kata Rajab terdiri dari 3 huruf yakni ra ', jim dan ba', yang masing-masing berarti ra artinya Rahmatullah atau rahmat allah atau kasih sayang Allah, ja atau jim ialah judullah yang artinya kemurahan Allah, sedangkan ba ialah birullah yakni kebaikan allah, sehingga dari awal hingga akhir bulan Rajab ini kita dapat merasakan kenikmatan dan banyaknya rahmat tanpa azab dari Allah swt., yang seolah-olah Allah berfirman: "Wahai hamba-hamba-Ku, kujadikan dosa-dosamu dan kebaikanmu ditutupi dengan rahmatku, maka dosa-dosamu tidak akan tersisa berkat kemuliaan bulan Rajab "
(Sumber gambar : http://perjalanandoa.blogspot.com/2019/02/doa-dan-keutamaan-bulan-rajab-serta-amalannya.html)
Keutamaan Bulan Rajab
Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan yang dihormati oleh Allah, yang disebut "Asyuhrul Hurum," sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an Surat al-Taubah: 36 yang menyatakan bahwa sesungguhnya ada dua belas bulan menurut Allah yang disebutkan dalam Kitab Allah pada hari Allah menciptakan langit-langit dan bumi.Di antara dua belas bulan ada empat bulan yang dimuliakan. Tiga bulan berturut-turut, yaitu Dzulqoidah, Dzulhijjah dan Muharrom dan satu terpisah, yakni bulan Rajab.
Bulan Rajab dikenal juga sebagai Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli karena tidak ada terdengar ada peristiwa perang di dalamnya. Bulan ini disebut juga Bulan Rajam, karena di dalamnya Allah telah merajam musuh-musuh dan Syayton, sehingga mereka tidak dapat mengganggu para Aulia dan Solihin.
Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yang merupakan bulan rahmat bagi para hamba Allah yang bertobat di dalam bulan itu dan cahaya yang berlimpah untuk semua alam.
Nabi bersabda bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Hadits ini disebutkan dalam Al-Jami 'karya Imam Suyuti. Para ulama menjelaskan tujuan dari hadits ini bahwa Rajab adalah bulan istighfar, Sya'ban adalah bulan untuk meningkatkan jumlah sholawat kepada Rasulullah Saw, dan Ramadhan adalah bulan untuk memperbanyak bacaan Al Quran.
Amalan di Bulan Rajab
Pada malam pertama Rajab, kita dianjurkan untuk meningkatkan doa, karena Rajab adalah waktu ijabah. Hal ini sesuai dengan sabda kata Nabi bahwa ada 5 malam yang tidak akan ditolak doa dari setiap hamba yang meminta di malam itu yakni malam pertama bulan Rajab, Nishfu Sya'ban,malam Juma, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha.Nabi bersabda bahwa siapa yang menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab dengan kegiatan keagamaan seperti shalat malam, membaca Al Quran, zikir dan lain-lain, maka dia termasuk orang yang hatinya hidup di saat kebanyakan orang mati hatinya, dan Allah akan mencurahkan kebaikan di bawah kepalanya, bersih dari dosanya, seolah-olah ia baru dilahirkan dari rahim ibunya, dan ia diijinkan memberikan syafaat kepada 70.000 orang berdosa yang seharusnya berada di neraka.
Saat memasuki bulan Rajab hingga akhir Syaban, ada doa khusus yang biasa diucapkan oleh umat Islam, yaitu :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
ALLAAHUMMA BAARIKLANAA FIII RAJABA WA SYA'BAANA WA BALLIGHNAA RAMADHAANA.
"Ya Allah, berkati kami di bulan Rajab dan Syaban ini, dan sampaikan umur kami untuk bertemu Ramadhan."
Terkadang ada juga yang memakai redaksional yang berbeda seperti doa di bawah ini :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
ALLAAHUMMA BAARIKLANAA FIII RAJABA WA SYA'BAANA WA BAARIK LANAA FII RAMADHAANA
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan”
Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah adanya pahala yang akan diberikan kepada orang-orang yang berpuasa bulan ini. Praktek yang bisa dilakukan saat memasuki bulan Rajab, diantaranya :
Memperbanyak istighfar
Rasulullah SAW mengatakan bahwa Bulan Rajab adalah bulan permintaan pengampunan bagi umat Islam. Oleh karena itu hendaknya umat Islam harus meningkatkan minta pengampunan di bulan ini dengan mengucapkan banyak istighfar yaitu:
ASTAGHFIRULLÂAHA WA ATUUBU ILAIHI
"Saya mohon pengampunan kepada Allah dan aku bertobat kepada-Nya"
Selain istighfar di atas, bisa juga membaca istighfar versi yang ke dua sebanyak 70 kali tiap pagi dan sore yaitu :
ASTAGHFIRULLÂAHA WA ATÛUBU ILAIHI
dan diakhiri dengan membaca doa di bawah ini :
ALLÂAHUMMAGHFIRLÎI WA TUB 'ALAYYA
"Ya Tuhan, maafkan aku dan bukakan pintu pertobatan untukku."
Dalam satu hadits dikatakan bahwa siapa pun yang membaca Istighfar di atas dan kemudian diakhiri dengan doanya sambil mengangkat tangannya, jika dia meninggal di bulan Rajab, maka kematiannya diberkati oleh Allah dan tidak tersentuh oleh api neraka. karena berkat bulan Rajab.
Atau bisa juga membaca istighfar versi ke tiga, sebagaimana sabda Nabi bahwa barangsiapa yang membaca Istighfar di bawah ini di bulan Rajab sebanyak 100 kali dan diakhiri dengan sedekah, maka Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah. Siapa pun yang membacanya 400 kali, maka Allah mencatat kepadanya pahala 100 para syuhada. Adapun bacaan istighfarnya adalah :
ASTAGHFIRULLÂAHA LÂAILAAHA ILLAA HUWA WAHDAHU LÂA SYARÎIKALAH, WA ATÛUBU ILAIHI
"Aku memohon ampunan kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Dia yang Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya."
Bisa juga pilih istighfar versi ke empat. Bagi mereka yang membaca Istighfar berikut ini seribu kali, maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya oleh Allah. Ini istighfarnya :
ASTAGHFIRULLÂAHA DZAL JALÂALI WAL-IKRÂAM MIN JAMÎI`IDZ DZUNÛUBI WAL-ÂATSÂAM
"Aku memohon pengampunan dari Allah, Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia dari semua dosa dan kesalahan."
Atau istighfar versi ke lima yakni :
ROBBIGHFIRLII WARHAMNII WATUB 'ALAYYA
Ya Tuhanku Ampunilah saya, dan rahmatilah saya dan terimalah tobat saya.
Istighfar di ayas dibaca sehabis sholat subuh dan sholat maghrib selama bulan Rajab sebanyak 70 kali dengan mengangkat kedua tangannya seperti orang berdo’a. Faidahnya adalah, kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.
Membaca tasbih
Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa bagi mereka yang tidak dapat berpuasa untuk mendapatkan pahala puasa di bulan Rajab, maka ia harus melafalkan tasbih di bawah ini 100 kali tiap hari.
SUBHAANAL ILÂAHIL JALIÎL, SUBHÂANA MALLAÂ YAMBAGHIT TASBIÎHU ILLAÂ LAHU, SUBHAÂNAL A'AZZIL AKRAM, SUBHÂANA MAL LABISAL ‘IZZI WA HUWA LAHU AHLUN.
"Kemuliaan bagi Allah yang Maha Agung, Kemuliaan yang tidak layak dimuliakan kecuali bagi-Nya, Kemuliaan bagi Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, Kemuliaan bagi Keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya."
Membaca Asmaul Husna
YÂA DZAL JALÂALI WAL-IKRÂAM, YÂ DZAN NA'MÂAI WAL-JÛUD, YÂA DZAL MANNI WATH-THAWL, HARRIM SYAIBATÎI ALAN NĀARI.
"Wahai Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, Wahai Pemilik kesenangan dan kemurahan hati, Wahai Pemilik rahmat dan karunia, selamatkan putihnya rambutku dari api neraka."
Membaca tahlil
Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca lafadz tahlil LÂAILÂAHA ILLALLÂAH seribu kali di bulan Rajab, maka Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkannya seratus kota di surga.
Membaca Surat Al Ikhlash
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa siapa pun yang membaca Surah Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jumat bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan cahaya yang mengarahkannya ke surga.
Juga Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang yang membaca Surat Al-Ikhlash sebanyak 100 kali dalam shalat sunnah dua rakaat pada malam bulan Rajab, maka nilainya sama dengan puasa seratus tahun di jalan Allah, dan Allah akan memberinya seratus istana di surga, masing-masing istana ber tetangga para Nabi.
Melakukan sholat sunat
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan melakukan sholat sunat empat rakaat dengan 2 kali salam, maka ketika dia meninggal dia akan menyaksikan tempatnya atau ditunjukkan kepadanya tempat dia di surga.
Adapun cara sholatnya sama seperti biasanya, hanya pada rakaat pertama setelah Fatihah membaca ayat Kursi seratus kali, dan pada raka'at ke dua setelah Fatihah membacakan Surah Al-Ikhlash dua ratus kali.
Bisa juga melakukan sholat sunat versi ke 2 yang sesuai dengan sabda Nabi bahwa barangsiapa yang melakukan sholat sunnah, empat rakaat dengan 2 kali salam pada hari Jumat di bulan Rajab antara shalat Zuhur dan Ashar, maka Allah akan memberikan berbagai karunia diantaranya :
- Allah mencatat baginya pada sejak hari dia sholat hingga hari kematiannya, setiap hari mendapat seribu kebaikan
- diberikan untuk setiap ayat yang ia baca, satu kota di surga dari yaqut merah
- untuk setiap huruf satu, dikasih istana mutiara di surga
- diberikan pasangan yakni bidadari serta diberkati tanpa amarah sedikit pun
- Allah mencatatnya sebagai orang-orang yang ahli ibadah
- diakhiri hidupnya dengan kebahagiaan terbaik dan pengampunan.
Cara sholatnya sama saja, hanya saja pada setiap rakaat setelah Fatihah membacakan ayat Kursi tujuh kali dan Surat al-Ikhlash. Kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali. Bacaannya adalah :
ASTAGHFIRULLÂAHALLADZÎI LÂAILÂAHA ILLÂA HUWA WA AS-ALUHUT TAWBAH
Atau bisa juga melakukan sholat sunat versi ke 3, yakni melakukan enam puluh rokaat selama bulan Rajab. Ssetiap malam dua rakaat, setiap rakaat setelah Fatihah membaca Surah Al-Kafirun sebanyak 3 kali dan Surah Al-Ikhlash sekali. Setelah salam, bacalah doa berikut ini sambil mengangkat tangan:
LÂAILAAHA ILLALLÂAHU WAHDAHU LÂA SYARÎIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, YUHYÎI WA YUMÎITU, WA HUWA HAYYUL LÂA YAMÛUTU, BIYADIHIL KHAYRI WA HUWA 'ALÂA KULLI SYAY-IN QADIIR, WA ILAYHIL MASHÎIR, WALÂA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLÂA BILLAAHIL `ALIYYIL `AZHÎIM. ALLAAHUMMA SHALLI `ALÂA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIYYI WA AALIH.
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Esa, tidak ada SEKUTU dengan-Nya. Bagi-Nya semua kekuatan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dia yang hidup dan tidak mati, di tangan-Nya semua kebaikan, Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu, kepada-Nya segalanya dikembalikan. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Ya Allah, berikan berkah kepada Nabi yang ummi dan keluarganya. "
Hal ini diriwayatkan oleh Nabi SAW, bahwa orang yang melakukan amal shalat di atas, maka Allah akan mengabulkan doanya dan memberinya enam puluh pahala haji dan umrah.
Bisa juga melakukan sholat versi ke 4 sebanyak 20 rakaat dengan 10 kali salam. Siapa shalat sunnah di malam hari Rajab setelah shalat Maghrib, setiap roka'at ba'da fatihah membaca Surah Al-Ikhlas, maka Allah akan memelihara dirinya sendiri, keluarganya dan mereka yang menjadi tanggung jawabnya dari malapetaka dunia dan hukuman akhirat
Membaca dzikir lengkap
Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca setiap hari dan malam di bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan, membaca Surah Al-Fatihah, Ayat kursi, Surah Al-Kafirun, Al-Ikhlash, Al- Falaq, dan An-Nas masing-masing 3 kali, lalu membaca 3 jenis dzikir di bawah ini masing-masing 3 kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya walaupun sebanyak tetesan hujan, daun pohon, dan buih di laut. Dzikir tersebut adalah :
SUBHÂANALLÂAHI WAL-HAMDULILLĀAHI, WA LÂAILÂAHA ILLALLÂAHU WALLÂAHU AKBAR, WALÂA HAWLA WALÂA QUWWATA ILLÂA BILLÂAHIL ʻALIYYIL ʻAZHÎIM.
"Kemuliaan bagi Allah, puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada kekuatan dan kekuatan kecuali dari Allah, Yang Maha Tinggi dan Maha Agung."
ALLÂAHUMMA SHALLI `ALÂA MUHAMMADIW WA ÂALI MUHAMMAD
"Berilah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad"
ALLÂAHUMMAGHFIR LIL-MU'MINÎINA WAL-MU'MINÂAT
"Ya Tuhan, ampunilah orang-orang yang beriman laki-laki dan yang berima wanita."
Kemudian membaca istighfar berikut ini sebanyak 400 kali :
ASTAGHFIRULLÂAHA WA ATÛUBU ILAIHI
Saya mohon pengampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya,
Melakukan puasa Rajab
Ditulis oleh al-Syaukani, dalam Nailul Authar, bahwa Ibn Subki meriwayatkan dari Muhammad ibn Manshur al-Sam'ani yang mengatakan bahwa tidak ada hadits yang kuat yang secara khusus menunjukkan kesunahan puasa Rajab.
Disebutkan pula bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, karena Abu Bakar al-Tarthusi mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat. Namun, menurut pendapat al-Syaukani, jika semua tradisi yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan puasa di dalamnya tidak cukup kuat untuk digunakan sebagai dasar, maka tradisi Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan puasa di bulan-bulan Haram, cukup untuk menjadi hujjah atau alasan, di samping karena juga tidak ada argumen kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab.
Diceritakan dari Mujibah al-Bahiliyah, bahwa Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa di bulan haram (mulia). Dalam sebuah hadits juga dikatakan Usamah tidak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan di bulan Sya'ban. Rasul menjawab bahwa Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.
Menurut al-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam ungkapan Nabi bahwa Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang kebanyakan orang lupa, secara implisit menunjukkan bahwa di bulan Rajab juga disunatkan untuk melakukan puasa.
Keutamaan puasa di bulan terlarang ini juga diriwayatkan dalam hadits imam Muslim. Bahkan puasa di bulan-bulan yang mulia ini disebut oleh Nabi sebagai puasa paling penting setelah puasa Ramadhan.
Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulum al-Din menyatakan bahwa puasa menjadi lebih kuat jika dilakukan pada hari-hari utama. Hari-hari utama ini dapat ditemukan setiap tahun, setiap bulan dan setiap minggu.
Mengenai siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab dikategorikan sebagai bulan utama selain Dhulhijjah, Muharram dan Syaban. Rajab juga dikategorikan sebagai Syahrul huruum di samping Dzulqa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram.
Disebutkan dalam Kifayatul Akhyar, bahwa bulan terpenting untuk puasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan haram yaitu dzulqa'dah, dzul hijjah, rajab dan muharram. Di antara empat bulan yang paling penting untuk puasa adalah bulan al-Muharram, lalu Syaban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, adalah al-Muharram adalah Rajab.
Mengenai hukum puasa dan ibadah amaliah di Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan bahwa benar tidak ada hadis otentik yang ditemukan mengenai puasa Rajab, tetapi telah menjadi riwayat yang jelas dan sah bahwa Nabi mencintai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram.
Selama tidak ada larangan khusus untuk berpuasa dan beribadah di bulan Rajab, maka tidak ada satu kekuatan pun yang melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab.
Imam Suyuthi menegaskan dalam Al-Haawi lil Fataawi bahwa tradisi tentang kebajikan dan kekhasan puasa Rajab dikategorikan sebagai lemah atau tidak kuat. Tetapi dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah seperti yang biasa dilakukan oleh generasi salaf yang saleh telah disepakati untuk bisa mempraktikkan hadits dha'if dalam konteks fada'il al-a'mal.
Syaikhul Islam al-Imam al-Hafidz al-‘Iraqi pada Kitab Tabshirah wa al-tadzkirah berkata bahwa hadits dhoif yang bukan maudhu '(palsu), maka para ulama telah mengizinkan untuk menyederhanakan sanad dan narasi tanpa menjelaskan keda'ifannya, jika hadits tersebut tidak berhubungan dengan hukum dan tauhid, tetapi terkait dengan targhib (motivasi beribadah) dan tarhib (peringatan) seperti nasehat, cerita, fadha'il al-a'mal dan lainnya.
Adapun tentang keutaman puasa Rajab, hal ini berdasarkan sebuah hadis yang menyatakan bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu di bulan-bulan yang mulia, Allah mencatat baginya sembilan ratus tahun ibadah.
Adapun lafadz niat puasa Rajab adalah :
NAWAITU SHAUMAGODIN LIHURMATI SYAHRI RAJABA SUNNATA LILLAAHI TA'ALA.
Aku bermaksud puasa besok karena menghormati bulan Rajab sunnat Karena Allah Ta'ala
Nabi Saw bersabda bahwa siapa pun yang berpuasa satu hari dalam bulan itu, dengan penuh keyakinan dan ketulusan, maka kita akan mendapat keridhaan Allah yang sangat besar. Yang berpuasa 2 hari, maka seluruh populasi makhluk langit dan bumi tidak mampu mensifati besarnya karunia Tuhan yang diberikan kepadanya.
Yang berpuasa 3 hari, maka ia diselamatkan dari bencana di dunia dan siksaan di akhirat, juga bebas dari kegilaan, kusta dan sejenisnya dan dari ancaman Dajal. Yang berpuasa 7 hari, maka tertutup 7 pintu neraka baginya.
Yang berpuasa 8 hari, maka akan terbuka 8 pintu surga untuknya. Yang berpuasa 10 hari, maka semua keinginannya akan dikabulkan oleh Allah, dan yang berpuasa selama setengah bulan, maka akan diampuni dari dosa-dosa sebelumnya, dan perbuatan jahatnya akan digantikan dengan perbuatan baik, dan siapa pun yang menambah puasanya, maka Allah juga akan meningkatkan ganjarannya.
Ibn Abbas ra. Mengatakan bahwa puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa selama 3 tahun. Puasa pada hari ke dua, akan menghapus dosa selama 2 tahun. Puasa pada hari ke tiga, akan menghapus dosanya selama 1 tahun. Lalu setiap sehari setelah itu, akan menghapus dosa selama 1 bulan.
Abu Hurairah ra. Mengatakan bahwa Nabi Saw. di luar bulan Ramadhan tidak puasa kecuali pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban. Dalam Hadits Sahih Bukhori Muslim, Nabi Saw mengatakan bahwa di surga ada sungai Rajab, yang warna airnya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Yang berpuasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai ini.
Dianjurkan untuk membaca dzikir di bawah ini setiap hari selama bulan Rajab, masing-masing 100 kali :
SUBHAANALLAAHIL-HAYYIL-QOYYUUM
dibaca dari tanggal 1-10 Rajab.
SUBHAANALLAAHIL-AHADISH-SHOMAD
dibaca dari tanggal 11-20 Rajab.
SUBHAANALLAAHIR-RO-UUFIR-RAHIIM
dibaca dari tanggal 21-30 Rajab.
Demikianlah keutamaan dan amalan bulan Rajab termasuk keutamaan awal bulan Rajab dan keutamaan puasa Rajab 10 hari
Sumber :
https://islami.co/keutamaan-bulan-rajab-dan-amalannya/