Dahsyatnya Kata Kata Imam Al Ghazali Tentang Cinta, Kematian dan Ilmu


Kata mutiara, nasihat, wasiat dan pesan Imam Ghazali selalu dicari dan dijadikan motto hidup terutama bagi mereka yang senang mempelajari ilmu tasawuf atau kelembutan hati. Apa yang beliau katakan selalu menyentuh hati kita tanpa harus merasa tersindir karena halusnya kata-kata beliau yang mengandung hikmah.

Ada banyak kata-kata nasehat Imam Ghazali yang bijak dan maha dahsyat yang ditulis lewat kitabnya, baik kitab fenomenal beliau yaitu Ihya 'Ulumuddiin atau kitab-kitab lainnya. Berikut ini Saya tulis kembali beberapa kumpulan kata-kata bijak dari Imam Al Ghazali yang sampai saat ini membuat hati kita terenyuh yang Saya ambil dari beberapa media online sebagai sumbernya.

Imam Ghazali berkata tentang cinta
  • Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya.
  • Kecintaan kepada Allah melingkupi hati. Kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.
  • Hiduplah sebagai mana yang kau sukai tetapi ingat bahwasanya engkau akan mati. Cintailah pada siapa saja yang engkau kasihi tetapi jangan lupa bahwasanya engkau akan berpisah dengannya. Buatlah apa yang engkau kehendaki tetapi ketahuilah bahwasanya engkau akan menerima balasan yang setimpal dengannya.
  • Jangan resah andai ada yang membencimu, kerana masih banyak yang mencintaimu di dunia. Tetapi resah dan takutlah andai Allah membencimu, karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat.

Kata kata Imam Al Ghazali tentang kematian
  • Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senatiasa menanti kedatanganmu setiap masa.
  • Carilah hatimu di tiga tempat. Temui hatimu sewaktu bangun membaca Quran, tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan sholat. Jika tidak ketemu juga, carilah hatimu ketika duduk tafakur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah, pintalah hati yang baru karena hakikatnya saat itu engkau tidak mempunyai hati.
  •  Jadikanlah kemauan yang sungguh-sungguh itu menjadi mahkotanya ruh, kekalahan menjadi belenggunya nafsu dan mati menjadi pakaiannya badan, karena yang akan menjadi tempat diammu adalah kubur, dan ahli kubur setiap saat menunggu, bilakah engkau akan sampai kepada mereka.
  • Yang jauh itu waktu, yang dekat mati, yang besar itu nafsu, yang berat itu amanah, yang mudah berbuat dosa, yang panjang itu amal saleh dan yang indah itu saling memaafkan.  
  • Kematian adalah sesuatu yang pasti dan dirasakan oleh setiap orang, kematian  tidak bisa ditawar tawar, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan kapan dan dimana saja.
  • Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya. Imam Ghazali = "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?" Murid 1 = "Orang tua" Murid 2 = "Guru" Murid 3 = "Teman" Murid 4 = "Kaum kerabat" Imam Ghazali = "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah mati, sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).
  • Begadang mata untuk kepentingan selain Wajah-Mu adalah sia-sia dan tangis mereka untuk sesuatu yang hilang selain-Mu adalah kebatilan, dan hiduplah sesukamu karena kamu akan mati juga.
  • Yang dekat itu kematian. Ingat bahwa ajal selalu mengiringi langkah kita di sepanjang waktu.
  • Siksa buat ulama adalah kematian mata hatinya ketika mereka memburu dunia melalui amalan akhirat.
  • Yang paling dekat dengan kita adalah mati, yang paling jauh dengan kita adalah masa lalu dan yang paling besar di dunia ini adalah nafsu.


Kata kata Al Ghazali tentang ilmu
  • Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan. 
  • Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. Manusia adalah makahluk mulia yang mana ia menjadi mulia karena ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan.
  • Ilmu itu menghidupkan hati dari kebutaan, cahaya penglihatan dari kezaliman dan tenaga badan dari kelemahan. 
  • Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti. 
  • Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. 
  • Jika berjumpa dengan orang alim,  dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
  • Ilmu yang pertama disebut  ilham dan hembusan dalam hati, ilmu yang kedua  disebut wahyu dan khusus untuk para Nabi.
  • Saripati ilmu yang sebenar ialah mengetahui sedalam-dalamnya apa arti taat dan ibadat.
  • Jika sekiranya sekadar ilmu saja telah memadai  bagimu, dan tidak ada lagi hajatmu kepada amal di belakang itu, tentulah seruan dari sisi Allah yang berbunyi : “Apakah ada yang memohon ? Apakah ada yang meminta ampun ? Dan apakah ada yang bertaubat ?” itu akan percuma saja, tidak ada gunanya.
  • Ilmu yang tidak disertakan dengan amal itu namanya gila dan amal yang tidak disertai ilmu itu akan sia-sia.
  • Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu bergantung pada kondisi dasarnya. Kondisi dasar sesuatu adalah menyangkut untuk apa ia diciptakan. Oleh karena itu, kenikmatan mata adalah dengan melihat yang indah-indah. Kenikmatan telinga adalah dengan mendengar suara-suara merdu. Begitulah seterusnya untuk anggota badan lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu. Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia. Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’. Tidak ada yang maujud yang lebih mulia dibanding Allah, karena setiap kemuliaan adalah dengan-Nya dan berasal dari-Nya. Setiap ketinggian ilmu adalah jejak yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding pengetahuan tentang diri-Nya.
  • Janganlah anda menjadi muflis dari sudut amalan dan jangan jadikan dirimu itu kosong daripada perkara yang berfaedah. Yakinlah semata- mata dengan memiliki ilmu belum tentu lagi menjamin keselamatan di akhirat kelak.
  • Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesunggunya siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Orang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah orang berilmu (‘alim; ulama) yang tidak memanfaatkan ilmunya.”
  • Janganlah engkau termasuk orang yang bangkrut dalam beramal, dan kosong dari ketaatan yang sungguh-sungguh. Yakinlah, ilmu semata tak akan bermanfaat tanpa mengamalkannya. Sebagaimana halnya orang yang memiliki sepuluh pedang Hindi; saat ia berada di padang pasir tiba-tiba seekor macan besar nan menakutkan menyerangnya, apakah pedang-pedang tersebut dapat membelanya dari serangan macan jika ia tidak menggunakannya?  Begitulah perumpamaan ilmu dan amal. Ilmu tak ada guna tanpa amal.
  • Apa pun yang kamu peroleh dari mengkaji ilmu kalam, debat, kedokteran, administrasi, syair, astrologi, arud, nahwu dan sharf, jangan sampai kau sia-siakan umur unyuk selain Sang Pemilik Keagungan.
  • Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah.
  • Orang-orang yang mempunyai hati mengetahui. Kebahagian takkan tercapai kecuali dengan ilmu dan ibadah.
Itulah beberapa kata kata Imam Al Ghazali tentang cinta, kematian dan ilmu yang harus menjadi bahan renungan bagi kita umat Islam agar bisa meningkatkan nilai spiritual hati kita. Terima kasih Saya ucapkan kepada para pemilik blog lapatuju.blogspot.co.id, lingkaranqalbu.blogspot.co.id, cahayapurnama.com serta teamtazkirahplus.blogspot.co.id yang merupakan sumber referensi dari kumpulan kata kata Imam Al Ghazali tersebut. Baca juga biografi siapa imam Al Ghazali ?

Tag : Cinta, Ilmu, Imam Ghazali, Kematian
Back To Top