Saya yakin Anda pingin sekali melihat makam Nabi Muhammad SAW asli, iya kan ? Kalau Saya sih alhamdulillah kalau melihat bangunan pelindungnya sih sudah, ketika berziarah umroh, namun kalau masuk ke dalam sih belum sebab dilarang oleh askar. Yang Saya rindukan bukan melihat makam Nabi, tapi justru melihat jasad Nabi SAW walaupun hanya dalam mimpi.
Makam Nabi Muhammad itu berada di rumahnya. Makam Abu Bakar ra dan Umar bin Khotob ra pun dikubur di samping makam Nabi Muhammad SAW. Ada tembok yang mengelilingi makam-makam tersebut dan ini dibuat sejak zaman sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in.
Kalau Anda diberi izin bisa melihat makam Nabi, maka sebetulnya makam Nabi Muhammad itu tidak bisa terlihat langsung, soalnya terlindungi dengan kelambu berwarna hijau dengan tulisan kaligrafi yang indah.
Menurut Syaikh Abdur Rahim Amin Bukhari Rohimahulloh, seorang penulis kaligrafi untuk kiswah Ka’bah, beliau adalah satu diantara orang yang mendapat pengalaman memasuki dan mengganti kain penutup makam Nabi Muhammad SAW, makam Nabi berada di sebuah ruangan yang memiliki garis lingkar sekitar 48 meter.
Di dalam ruangan itu ada lampu-lampu antik menggantung di langit-langit, peninggalan dari zaman kuno dan ada beberapa peninggalan Nabi yang disimpan di ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ruang itu sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka’bah, tetapi berwarna merah. Seperempat bagiannya dari kain tersebut, dibordir dengan tulisan ayat dari Al-Quranul Kariim yakni diambil dari Surath al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak.
Penutup ruangan makam Nabi Muhammad ini, tidak sama halnya dengan penutup Ka’bah yang setiap tahun mesti diganti. Mengapa ? Sebab penutup makam Nabi ini kan berada di dalam ruangan yang tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun sehingga penggantiannya cukup dilakukan apabila diperlukan.
Disaat pintu menuju ruangan makam Nabi dibuka, selanjutnya Syaikh memasuki ruang pemakaman Nabi Muhammad dan disitulah beliau bisa menghirup keharuman dan aroma yang tidak pernah diketahui atau dicium sebelumnya maupun sesudahnya, dan tidak pernah dikenal seumur hidup beliau.
Syaik tidak pernah mengetahui apa rahasia komposisi dari aroma parfum tersebut, karena sepertinya itu adalah aroma diatas aroma, keharuman di atas keharuman, sesuatu yang lain daripada yang lain, bahkan akan membuat takjub seorang ahli sekalipun. Pedagang parfum yang pakar pun tak akan pernah mencium aroma seperti itu sebelum atau setelahnya.
Tinggi ruangan itu sekitar 11 meter. Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ
Makam Nabi Muhammad itu berada di rumahnya. Makam Abu Bakar ra dan Umar bin Khotob ra pun dikubur di samping makam Nabi Muhammad SAW. Ada tembok yang mengelilingi makam-makam tersebut dan ini dibuat sejak zaman sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in.
Kalau Anda diberi izin bisa melihat makam Nabi, maka sebetulnya makam Nabi Muhammad itu tidak bisa terlihat langsung, soalnya terlindungi dengan kelambu berwarna hijau dengan tulisan kaligrafi yang indah.
Menurut Syaikh Abdur Rahim Amin Bukhari Rohimahulloh, seorang penulis kaligrafi untuk kiswah Ka’bah, beliau adalah satu diantara orang yang mendapat pengalaman memasuki dan mengganti kain penutup makam Nabi Muhammad SAW, makam Nabi berada di sebuah ruangan yang memiliki garis lingkar sekitar 48 meter.
Di dalam ruangan itu ada lampu-lampu antik menggantung di langit-langit, peninggalan dari zaman kuno dan ada beberapa peninggalan Nabi yang disimpan di ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ruang itu sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka’bah, tetapi berwarna merah. Seperempat bagiannya dari kain tersebut, dibordir dengan tulisan ayat dari Al-Quranul Kariim yakni diambil dari Surath al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak.
Penutup ruangan makam Nabi Muhammad ini, tidak sama halnya dengan penutup Ka’bah yang setiap tahun mesti diganti. Mengapa ? Sebab penutup makam Nabi ini kan berada di dalam ruangan yang tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun sehingga penggantiannya cukup dilakukan apabila diperlukan.
Disaat pintu menuju ruangan makam Nabi dibuka, selanjutnya Syaikh memasuki ruang pemakaman Nabi Muhammad dan disitulah beliau bisa menghirup keharuman dan aroma yang tidak pernah diketahui atau dicium sebelumnya maupun sesudahnya, dan tidak pernah dikenal seumur hidup beliau.
Syaik tidak pernah mengetahui apa rahasia komposisi dari aroma parfum tersebut, karena sepertinya itu adalah aroma diatas aroma, keharuman di atas keharuman, sesuatu yang lain daripada yang lain, bahkan akan membuat takjub seorang ahli sekalipun. Pedagang parfum yang pakar pun tak akan pernah mencium aroma seperti itu sebelum atau setelahnya.
Tinggi ruangan itu sekitar 11 meter. Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ
Makam Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم, Makam Abu Bakar Shiddiq dan Makam Umar bin Khoththob. Beliau juga melihat bahwa ada makam lain yang kosong. Menurut keterangan dari beberapa referensi, tempat kosong inilah yang nanti kelak akan menjadi tempat atau makam Nabi ‘Isa ‘alihissalam. Di samping empat makam itu adalah ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra yang merupakan rumah dimana beliau dan keluarganya tinggal.
Baca juga :
Sumber :