Kali ini Saya akan membantu mengerjakan tugas sekolah anak Sekolah Dasar kelas 1 dan kelas 6 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pertanyaanya adalah “beriman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke berapa”.
Rukun iman adalah dasar atau fondasi atau prinsip agama Islam. Jumlah rukun iman adalah 6 dan disusun secara berurutan sebagai berikut:
1. Iman Kepada ALLAH SWT.
2. Iman Kepada MALAIKAT ALLAH SWT.
3. Iman Kepada BUKU ALLAH SWT.
4. Iman Kepada RASUL ALLAH SWT.
5. Iman Kepada HARI.
6. Iman Kepada QADA 'dan QADAR.
Dari urutan rukun iman di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa beriman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke 6.
Iman berarti percaya pada hati dan mempraktikkan kata-kata dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meyakini Qada 'dan Qadar, itu berarti bahwa seorang Muslim percaya bahwa nasib buruk atau nasib baik semuanya berasal dari kehendak Allah.
Oleh karena itu kita harus pandai mencari hikmah karena tidak ada seorang pun yang diciptakan oleh Tuhan tanpa tujuan.
Contoh orang yang beriman kepada qadha dan qadar Allah adalah bersedia menerima ketika seseorang yang dicintainya meninggal. Karena kematian adalah salah satu bagian dari qadha dan qadar Allah yang tidak mungkin dicegah atau ditunda.
Pengertian Qadha dan Qadar menurut bahasa memiliki beberapa makna, yaitu hukum, ketetapan, perintah, wasiat, notifikasi, kreasi. Menurut istilah Islam, apa yang dimaksud dengan qadha adalah ketentuan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan bimbingan-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk.
Sedangkan Qadar menurut bahasa adalah kepastian, regulasi, ukuran. Adapun qadar dalam Islam adalah perwujudan atau realitas qadha Allah bagi semua makhluk dengan tingkat dan bentuk tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Iman pada qadha dan qadar adalah salah satu pilar iman, di mana keyakinan seseorang tidak sempurna dan sah kecuali memiliki keyakinan pada qadha dan qadar-Nya.
Hubungan antara qadha dan qadar selalu terkait erat. Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Tuhan sejak zaman azali. Qadar adalah realitas ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar seperti rencana dan perbuatan. Tindakan Allah dalam bentuk qadar-Nya selalu sesuai dengan qodho-Nya.
Sebagai orang yang beriman, kita harus mau menerima semua ketentuan Allah atas kita. Nasib adalah iradah (kehendak) Tuhan. Karena itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Ketika nasib kita sesuai dengan keinginan kita, kita harus bersyukur karena itu adalah kebaikan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan.
Ketika nasib yang kita alami tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, kita harus menerimanya dengan sabar dan tulus. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah ada kearifan yang terkadang kita tidak tahu. Allah Maha Mengetahui apa yang Dia lakukan.
Iman dalam qadha dan qadar berarti percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan segalanya untuk makhluk-Nya. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan oleh Tuhan sejak sebelum ia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia memiliki takdirnya telah ditentukan, itu tidak berarti bahwa manusia hanya diam menunggu nasib tanpa berusaha. Manusia masih berkewajiban untuk mencoba, karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya.
Jangan pernah menjadikan takdir sebagai alasan untuk malas mencoba dan melakukan kejahatan. Meskipun Tuhan telah menentukan segalanya, tetapi manusia masih berkewajiban untuk berusaha. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita, oleh karena itu kita harus berusaha.
Jika Anda ingin menjadi pintar, Anda harus belajar keras. Jika Anda ingin menjadi kaya, maka harus rajin bekerja setelah itu berdoa. Dengan berdoa kita mengembalikan semua hal kepada Allah SWT. Jadi apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ikhlas dan ketulusan.
Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan upaya ini, para ulama percaya bahwa ada dua jenis takdir:
Taqdir mua'llaq yaitu takdir yang terkait erat dengan upaya manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita untuk menjadi insinyur teknik. Untuk mencapai tujuannya, ia rajin belajar. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan, dia menjadi insinyur teknik yang suka ngeblog seperti Saya.
Taqdir Mubram yaitu takdir yang terjadi pada manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar lagi oleh manusia. Contoh, aAda orang yang terlahir dengan mata sipit, atau terlahir dengan kulit hitam sementara ibu dan ayah mereka berkulit putih dan sebagainya.
Melatih diri untuk bersyukur dan bersabar
Orang yang percaya pada qadha dan qadar, jika mendapat keberuntungan, maka dia akan bersyukur, karena keberuntungan adalah kebaikan Tuhan untuk disyukuri. Sebaliknya, jika terkena musibah, ia akan bersabar.
Menjauhkan dari kesombongan dan keputusasaan
Orang yang tidak percaya pada qadha dan qadar, jika mereka mendapatkan kesuksesan, ia menganggap kesuksesan itu semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Dia juga merasa dirinya hebat. Ketika dia mengalami kegagalan, dia dengan mudah mengeluh dan putus asa, karena dia menyadari bahwa kegagalan sebenarnya adalah pemberian Tuhan.
Menumbuhkan sifat kerja yang optimis dan giat
Manusia tidak tahu nasib apa yang terjadi padanya. Semua orang tentu menginginkan keberuntungan. Keberuntungan tidak datang begitu saja, tetapi harus diolah. Karena itu, orang yang percaya pada qadha dan qadar selalu optimis dan secara aktif bekerja untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan.
Menenangkan jiwa
Seseorang yang memiliki keyakinan pada qadha dan qadar, akan selalu mengalami kedamaian pikiran dalam hidupnya, karena ia selalu merasa bahagia dengan apa yang telah ditentukan Allah untuknya. Jika beruntung atau sukses, dia bersyukur. Jika suatu bencana terjadi atau gagal, ia bersabar dan mencoba lagi.
Iman kepada Qadar dan Qada adalah di antara enam rukun iman sehingga mereka yang tidak percaya pada kasus ini adalah kufur. Tidak percaya dengan Qadar berarti tidak percaya dengan Qudrat Allah.
- Selalu sadar dan menerima kenyataan.
- Selalu bersabar.
- Rajin berusaha dan tidak mudah menyerah.
- Bersikaplah optimis, bukan pesimis.
- Selalu percaya.
- Mematuhi perintah Allah dan jauhi larangan-Nya
- Menaruh kepercayaan Anda pada Allah SWT
- Mengisi hidup dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan di akhirat
- Mendekatlah kepada Allah SWT
- Mendidik manusia untuk selalu berusaha
- Mendidik manusia untuk selalu sabar dan percaya
- Mendidik manusia untuk tidak menjadi sombong / takabur
Iman pada qadha dan qadar adalah salah satu pilar keimanan. Iman seorang Muslim hanya bisa sempurna jika dia tahu bahwa segala sesuatu yang menimpanya tidak akan pernah terlewatkan. Dan segala sesuatu yang meleset tentu tidak akan menimpanya.
Jadi segala sesuatu terjadi dengan takdir dan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kesabaran dalam iman itu seperti tubuh. Kesabaran adalah kualitas yang mulia, hasilnya juga terpuji. Orang yang sabar akan mendapat hadiah yang tidak terputus.
Semua malapetaka dan cobaan yang terjadi di dunia, pada diri, harta benda, keluarga atau orang lain, semua itu telah diketahui oleh Tuhan sebelum itu terjadi dan Tuhan juga telah menuliskannya dalam Al-lauh Al-Mahfuzh.
Semua musibah yang menimpa umat manusia, maka itu baik baginya, mungkin dia tahu atau mungkin tidak mengetahuinya. Karena Allah hanya menentukan nasib yang lebih baik untuk orang itu.
Semua musibah yang terjadi, semua dengan izin Allah. Orang-orang yang percaya kepada Allah akan tahu bahwa jika Allah menghendaki, malapetaka itu tidak akan terjadi. Tetapi kalau Tuhan menghendaki, maka bencana itu terjadi.
Semua bencana terjadi dengan seizin Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah akan diberikan hidayah di dalam hati mereka. Tuhan Maha Tahu. Hadiah kesabaran adalah Surga. Jika seorang hamba telah menyadari bahwa bencana itu semua berasal dari takdir Allah, maka ia harus bersabar dan menyerah. Hadiah kesabaran adalah Surga
Mengajak pada jalan Allah adalah misi yang hebat, karena orang yang melakukannya menghadapi banyak cobaan dan rintangan. Karena itu, Tuhan memerintahkan kesabaran dalam mengajak ke jalan Allah.
Allah telah memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman jika mereka terkotak kotak karena satu masalah, atau ditimpa oleh suatu kecelakaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kesabaran dan sholat sehingga Allah menghilangkan kesedihan mereka dan mempercepat kedatangan kemenangan mereka.
Seorang mukmin wajib bersabar dengan takdir Tuhan, bersabar untuk menaati Allah dan bersabar untuk menghindari amoralitas terhadap Allah. Orang yang sabar, akan diberi pahala tanpa batas oleh Allah pada Hari Pengadilan nanti.
Secara khusus, seorang yang percaya akan mendapat hadiah dalam situasi yang sulit dan bahagia. Tuhan memberi kita petunjuk tentang apa yang harus kita katakan ketika terjadi bencana. Allah menjelaskan bahwa mereka yang bersabar memiliki posisi mulia di sisi Rabb mereka.
Sumber :
https://www.yuksinau.id/iman-kepada-qada-dan-qadar/
https://islamqa.info/id/answers/12380/iman-kepada-qadha-dan-qadar
Rukun iman adalah dasar atau fondasi atau prinsip agama Islam. Jumlah rukun iman adalah 6 dan disusun secara berurutan sebagai berikut:
1. Iman Kepada ALLAH SWT.
2. Iman Kepada MALAIKAT ALLAH SWT.
3. Iman Kepada BUKU ALLAH SWT.
4. Iman Kepada RASUL ALLAH SWT.
5. Iman Kepada HARI.
6. Iman Kepada QADA 'dan QADAR.
Dari urutan rukun iman di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa beriman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke 6.
Iman berarti percaya pada hati dan mempraktikkan kata-kata dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meyakini Qada 'dan Qadar, itu berarti bahwa seorang Muslim percaya bahwa nasib buruk atau nasib baik semuanya berasal dari kehendak Allah.
Oleh karena itu kita harus pandai mencari hikmah karena tidak ada seorang pun yang diciptakan oleh Tuhan tanpa tujuan.
Contoh orang yang beriman kepada qadha dan qadar Allah adalah bersedia menerima ketika seseorang yang dicintainya meninggal. Karena kematian adalah salah satu bagian dari qadha dan qadar Allah yang tidak mungkin dicegah atau ditunda.
Pengertian Qadha dan Qadar menurut bahasa memiliki beberapa makna, yaitu hukum, ketetapan, perintah, wasiat, notifikasi, kreasi. Menurut istilah Islam, apa yang dimaksud dengan qadha adalah ketentuan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan bimbingan-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk.
Sedangkan Qadar menurut bahasa adalah kepastian, regulasi, ukuran. Adapun qadar dalam Islam adalah perwujudan atau realitas qadha Allah bagi semua makhluk dengan tingkat dan bentuk tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Iman pada qadha dan qadar adalah salah satu pilar iman, di mana keyakinan seseorang tidak sempurna dan sah kecuali memiliki keyakinan pada qadha dan qadar-Nya.
Hubungan antara qadha dan qadar selalu terkait erat. Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Tuhan sejak zaman azali. Qadar adalah realitas ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar seperti rencana dan perbuatan. Tindakan Allah dalam bentuk qadar-Nya selalu sesuai dengan qodho-Nya.
Sebagai orang yang beriman, kita harus mau menerima semua ketentuan Allah atas kita. Nasib adalah iradah (kehendak) Tuhan. Karena itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Ketika nasib kita sesuai dengan keinginan kita, kita harus bersyukur karena itu adalah kebaikan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan.
Ketika nasib yang kita alami tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, kita harus menerimanya dengan sabar dan tulus. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah ada kearifan yang terkadang kita tidak tahu. Allah Maha Mengetahui apa yang Dia lakukan.
Iman dalam qadha dan qadar berarti percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan segalanya untuk makhluk-Nya. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan oleh Tuhan sejak sebelum ia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia memiliki takdirnya telah ditentukan, itu tidak berarti bahwa manusia hanya diam menunggu nasib tanpa berusaha. Manusia masih berkewajiban untuk mencoba, karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya.
Jangan pernah menjadikan takdir sebagai alasan untuk malas mencoba dan melakukan kejahatan. Meskipun Tuhan telah menentukan segalanya, tetapi manusia masih berkewajiban untuk berusaha. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita, oleh karena itu kita harus berusaha.
Jika Anda ingin menjadi pintar, Anda harus belajar keras. Jika Anda ingin menjadi kaya, maka harus rajin bekerja setelah itu berdoa. Dengan berdoa kita mengembalikan semua hal kepada Allah SWT. Jadi apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ikhlas dan ketulusan.
Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan upaya ini, para ulama percaya bahwa ada dua jenis takdir:
Taqdir mua'llaq yaitu takdir yang terkait erat dengan upaya manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita untuk menjadi insinyur teknik. Untuk mencapai tujuannya, ia rajin belajar. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan, dia menjadi insinyur teknik yang suka ngeblog seperti Saya.
Taqdir Mubram yaitu takdir yang terjadi pada manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar lagi oleh manusia. Contoh, aAda orang yang terlahir dengan mata sipit, atau terlahir dengan kulit hitam sementara ibu dan ayah mereka berkulit putih dan sebagainya.
(Gambar : Nikmat Islam)
Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
Dengan meyakini qadha dan qadar, banyak pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri kita untuk akhirat. Pelajaran ini meliputi:Melatih diri untuk bersyukur dan bersabar
Orang yang percaya pada qadha dan qadar, jika mendapat keberuntungan, maka dia akan bersyukur, karena keberuntungan adalah kebaikan Tuhan untuk disyukuri. Sebaliknya, jika terkena musibah, ia akan bersabar.
Menjauhkan dari kesombongan dan keputusasaan
Orang yang tidak percaya pada qadha dan qadar, jika mereka mendapatkan kesuksesan, ia menganggap kesuksesan itu semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Dia juga merasa dirinya hebat. Ketika dia mengalami kegagalan, dia dengan mudah mengeluh dan putus asa, karena dia menyadari bahwa kegagalan sebenarnya adalah pemberian Tuhan.
Menumbuhkan sifat kerja yang optimis dan giat
Manusia tidak tahu nasib apa yang terjadi padanya. Semua orang tentu menginginkan keberuntungan. Keberuntungan tidak datang begitu saja, tetapi harus diolah. Karena itu, orang yang percaya pada qadha dan qadar selalu optimis dan secara aktif bekerja untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan.
Menenangkan jiwa
Seseorang yang memiliki keyakinan pada qadha dan qadar, akan selalu mengalami kedamaian pikiran dalam hidupnya, karena ia selalu merasa bahagia dengan apa yang telah ditentukan Allah untuknya. Jika beruntung atau sukses, dia bersyukur. Jika suatu bencana terjadi atau gagal, ia bersabar dan mencoba lagi.
Iman kepada Qadar dan Qada adalah di antara enam rukun iman sehingga mereka yang tidak percaya pada kasus ini adalah kufur. Tidak percaya dengan Qadar berarti tidak percaya dengan Qudrat Allah.
Karakteristik Yang Beriman Kepada Qada dan Qadar
Seorang Muslim yang percaya pada ketentuan Allah SWT pasti akan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Karakteristik orang yang percaya pada qada dan qadar:- Selalu sadar dan menerima kenyataan.
- Selalu bersabar.
- Rajin berusaha dan tidak mudah menyerah.
- Bersikaplah optimis, bukan pesimis.
- Selalu percaya.
- Mematuhi perintah Allah dan jauhi larangan-Nya
- Menaruh kepercayaan Anda pada Allah SWT
- Mengisi hidup dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan di akhirat
Fungsi Beriman Kepada Qada dan Qadar
Fungsi iman kepada qada dan qadar:- Mendekatlah kepada Allah SWT
- Mendidik manusia untuk selalu berusaha
- Mendidik manusia untuk selalu sabar dan percaya
- Mendidik manusia untuk tidak menjadi sombong / takabur
Iman pada qadha dan qadar adalah salah satu pilar keimanan. Iman seorang Muslim hanya bisa sempurna jika dia tahu bahwa segala sesuatu yang menimpanya tidak akan pernah terlewatkan. Dan segala sesuatu yang meleset tentu tidak akan menimpanya.
Jadi segala sesuatu terjadi dengan takdir dan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kesabaran dalam iman itu seperti tubuh. Kesabaran adalah kualitas yang mulia, hasilnya juga terpuji. Orang yang sabar akan mendapat hadiah yang tidak terputus.
Semua malapetaka dan cobaan yang terjadi di dunia, pada diri, harta benda, keluarga atau orang lain, semua itu telah diketahui oleh Tuhan sebelum itu terjadi dan Tuhan juga telah menuliskannya dalam Al-lauh Al-Mahfuzh.
Semua musibah yang menimpa umat manusia, maka itu baik baginya, mungkin dia tahu atau mungkin tidak mengetahuinya. Karena Allah hanya menentukan nasib yang lebih baik untuk orang itu.
Semua musibah yang terjadi, semua dengan izin Allah. Orang-orang yang percaya kepada Allah akan tahu bahwa jika Allah menghendaki, malapetaka itu tidak akan terjadi. Tetapi kalau Tuhan menghendaki, maka bencana itu terjadi.
Semua bencana terjadi dengan seizin Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah akan diberikan hidayah di dalam hati mereka. Tuhan Maha Tahu. Hadiah kesabaran adalah Surga. Jika seorang hamba telah menyadari bahwa bencana itu semua berasal dari takdir Allah, maka ia harus bersabar dan menyerah. Hadiah kesabaran adalah Surga
Mengajak pada jalan Allah adalah misi yang hebat, karena orang yang melakukannya menghadapi banyak cobaan dan rintangan. Karena itu, Tuhan memerintahkan kesabaran dalam mengajak ke jalan Allah.
Allah telah memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman jika mereka terkotak kotak karena satu masalah, atau ditimpa oleh suatu kecelakaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kesabaran dan sholat sehingga Allah menghilangkan kesedihan mereka dan mempercepat kedatangan kemenangan mereka.
Seorang mukmin wajib bersabar dengan takdir Tuhan, bersabar untuk menaati Allah dan bersabar untuk menghindari amoralitas terhadap Allah. Orang yang sabar, akan diberi pahala tanpa batas oleh Allah pada Hari Pengadilan nanti.
Secara khusus, seorang yang percaya akan mendapat hadiah dalam situasi yang sulit dan bahagia. Tuhan memberi kita petunjuk tentang apa yang harus kita katakan ketika terjadi bencana. Allah menjelaskan bahwa mereka yang bersabar memiliki posisi mulia di sisi Rabb mereka.
Sumber :
https://www.yuksinau.id/iman-kepada-qada-dan-qadar/
https://islamqa.info/id/answers/12380/iman-kepada-qadha-dan-qadar