Artikel ini adalah merupakan kumpulan berita atau informasi terkait kuburan Nabi Muhammad yang akan dibongkar. Saya tulis kembali hanya sebagai tambahan informasi tentang hal ini terkait siapa dan apa tujuan makam Nabi mau dibongkar.
Demi perluasan Masjid Nabawi
Dilansir dari Liputan 6, Pemerintah Arab Saudi yang berfaham wahabi akan melakukan perluasan Masjid Nabawi sehingga bisa menjadi masjid terbesar di dunia yang bisa menumpang 1,6 juta orang. Pembangunan itu dersikeras akan dilakukan pemerintah dengan membongkar situs warisan budaya Islam, Masjid Nabawi di Medinah yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq and Umar bin Khatab.
Pemerintah juga terus membangun berbagai hotel mewah dan pusat perbelanjaan di sekitarnya dan menaikkan tarifnya sampai jutaan per malam. Menurut pengamat, gagasan ini hanyalah akal-akalan pemerintah untuk mengeruk kekayaan dari jemaah umroh dan haji yang semakin membludak tiap tahunnya. Apakah informasi ini benar atau tidak, silahkan kroscek ke pihak pemberita karena berita tersebut dimuat pada tahun 2012.
Namun pada berita yang dimuat pada tahun 2014 dari website Hidyatullah, menyatakan bahwa berita itu adalah hoax dan Pemerintah Arab membantah berita tersebut. Bantahan senada juga disampaikan Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (ISESCO), di mana menganggap berita itu hanya hoax saja buatan wartawan asing, Andrew Jhonson yang dimuat di harian Independent, Inggris dengan tujuan untuk mengadu domba umat Islam Wahabi dengan Ahlus Sunnah Waljamaah. Mereka ingin agar umat Islam hancur karena sangat sulit sekali menghancurkan umat Islam.
Sementara menurut website Muslim Moderat, aliran Wahabi itu terkenal puritan, berupaya menjaga kemurnian agama dari musyrik dan bid’ah namun secara membabibuta dan melalui kekerasan. Maka beberapa tempat bersejarah, seperti rumah Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk makam Nabi Muhammad pun hendak dibongkar.
Umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merasa sangat perihatin kemudian mengirimkan utusan menemui Raja Ibnu Saud. Utusan inilah yang kemudian disebut dengan Komite Hijaz.
Komite Hijaz ini merupakan sebuah kepanitiaan kecil yang dipimpin oleh KH Abdul Wahab Chasbullah. Setelah berdiri, Komite Hijaz menemui Raja Ibnu Suud di Hijaz (Saudi Arabia) untuk menyampaikan beberapa permohonan, seperti meminta Hijaz memberikan kebebasan kepada umat Islam di Arab untuk melakukan ibadah sesuai dengan madzhab yang mereka anut.
Karena untuk mengirim utusan ini diperlukan adanya organisasi yang formal, maka didirikanlah Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926, yang secara formal mengirimkan delegasi ke Hijaz untuk menemui Raja Ibnu Saud. Adapun lima permohonan yang disampaikan oleh Komite Hijaz, tersebut adalah:
Demi perluasan Masjid Nabawi
Dilansir dari Liputan 6, Pemerintah Arab Saudi yang berfaham wahabi akan melakukan perluasan Masjid Nabawi sehingga bisa menjadi masjid terbesar di dunia yang bisa menumpang 1,6 juta orang. Pembangunan itu dersikeras akan dilakukan pemerintah dengan membongkar situs warisan budaya Islam, Masjid Nabawi di Medinah yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq and Umar bin Khatab.
Pemerintah juga terus membangun berbagai hotel mewah dan pusat perbelanjaan di sekitarnya dan menaikkan tarifnya sampai jutaan per malam. Menurut pengamat, gagasan ini hanyalah akal-akalan pemerintah untuk mengeruk kekayaan dari jemaah umroh dan haji yang semakin membludak tiap tahunnya. Apakah informasi ini benar atau tidak, silahkan kroscek ke pihak pemberita karena berita tersebut dimuat pada tahun 2012.
Namun pada berita yang dimuat pada tahun 2014 dari website Hidyatullah, menyatakan bahwa berita itu adalah hoax dan Pemerintah Arab membantah berita tersebut. Bantahan senada juga disampaikan Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (ISESCO), di mana menganggap berita itu hanya hoax saja buatan wartawan asing, Andrew Jhonson yang dimuat di harian Independent, Inggris dengan tujuan untuk mengadu domba umat Islam Wahabi dengan Ahlus Sunnah Waljamaah. Mereka ingin agar umat Islam hancur karena sangat sulit sekali menghancurkan umat Islam.
Sementara menurut website Muslim Moderat, aliran Wahabi itu terkenal puritan, berupaya menjaga kemurnian agama dari musyrik dan bid’ah namun secara membabibuta dan melalui kekerasan. Maka beberapa tempat bersejarah, seperti rumah Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk makam Nabi Muhammad pun hendak dibongkar.
Umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merasa sangat perihatin kemudian mengirimkan utusan menemui Raja Ibnu Saud. Utusan inilah yang kemudian disebut dengan Komite Hijaz.
Komite Hijaz ini merupakan sebuah kepanitiaan kecil yang dipimpin oleh KH Abdul Wahab Chasbullah. Setelah berdiri, Komite Hijaz menemui Raja Ibnu Suud di Hijaz (Saudi Arabia) untuk menyampaikan beberapa permohonan, seperti meminta Hijaz memberikan kebebasan kepada umat Islam di Arab untuk melakukan ibadah sesuai dengan madzhab yang mereka anut.
Karena untuk mengirim utusan ini diperlukan adanya organisasi yang formal, maka didirikanlah Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926, yang secara formal mengirimkan delegasi ke Hijaz untuk menemui Raja Ibnu Saud. Adapun lima permohonan yang disampaikan oleh Komite Hijaz, tersebut adalah:
- memohon diberlakukan kemerdekaan bermazhab di negeri Hijaz pada salah satu dari mazhab empat, yakni Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.
- memohon untuk tetap diramaikan tempat-tempat bersejarah yang terkenal
- memohon agar disebarluaskan ke seluruh dunia, setiap tahun sebelum datangnya musim haji menganai tarif/ketentuan beaya yang harus diserahkan oleh jamaah haji kepada syaikh dan muthowwif dari mulai Jedah sampai pulang lagi ke Jedah
- memohon agar semua hukum yang berlaku di negeri Hijaz, ditulis dalam bentuk undang-undang
- Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) memohon balasan surat dari Yang Mulia yang menjelaskan bahwa kedua orang delegasinya benar-benar menyampaikan surat mandatnya dan permohonan-permohonan NU
Memang benar ada orang-orang yang berinisiatif ingin membongkar dan memindahkan makam Nabi Muhammad, baik dari kalangan muslim sendiri maupun dari kalangan non muslim. Agenda mereka sangat didukung oleh Yahudi. Mengapa ?
Jika makam Nabi dipindah atau dihikangkan, maka nanti orang mengira bahwa Nabi Muhammad itu cuma dongeng belaka seperti Sangkuriang atau tokoh legenda lainnya. Kalau orang mengira Nabi Muhammad itu tidak ada, maka nanti orang mengira bahwa Islam itu tidak benar. Inilah tipu daya Yahudi guna merusak Islam.
Jadi bagaimana menurut Anda tentang berita tentang kuburan Nabi Muhammad yang akan dibongkar ? Yang jelas sampai saat ini, makam Nabi Muhammad masih ada di Mesjid Madinah. Silahkan Anda cek sendiri sambil umroh ya, Saya juga pernah ngecek dan langsung melakukan sholat di Raudhoh.