Surat dalam Al Quran yang tidak memakai bismillah adalah Surat At Taubah atau Al Baraa-ah yang merupakan surat ke 9 dalam Al Quran. Kalau semua surat lain selalu diawali dengan basmallah, maka surat ini tanpa diawali dengan lafadz basmallah.
Namun demikian, jumlah lafadz basmalah tetap sama dengan jumlah surat dalam Al Quran yakni 114 kali dituliskan, dimana ada penulisan basmallah dua kali dalam satu surat yakni di awal surat An Naml dan ayat ke 30 dari surat tersebut.
Alasan Surat Attaubah Tidak Ada Bismillah
Mengapa Surah At Taubah tidak diawali dengan basmalah ? Ada beberapa alasan dibalik pengecualian basmalah pada surat di atas.
Pertama, dalam tradisi kebodohan Bangsa Arab sebelumnya, jika mereka membuat perjanjian dengan orang atau suku lain dan ingin melanggar perjanjian, maka mereka mengirimkan surat penghentian tanpa mencantumkan kalimat basmalah.
Meski begitu, ketika umat Islam melanggar kesepakatan dengan kaum musyrik, Nabi mengutus Sayyidina Ali untuk membacakan surat di atas (at-Taubah) di depan mereka tanpa diawali dengan basmalah, sesuai dengan adat mereka.
Kedua, Ibnu Abbas bertanya kepada Utsman tentang tidak adanya basmalah dalam surat at-Taubah. Utsman menceritakan kronologinya, bahwa pada masa Nabi, ketika wahyu diturunkan kepadanya, Nabi memanggil salah satu sekretarisnya untuk mendokumentasikannya, dan dia mendiktekan penempatan dan tata letaknya.
Perlu diperhatikan bahwa surat al-Anfal adalah salah satu surat yang turun lebih awal, sedangkan surat At-Taubah adalah salah satu surat yang turun berikutnya. Dalam hal itu, Nabi tidak menjelaskan bahwa surat Al-Anfal merupakan bagian dari surat at-Taubah.
Utsman bin Affan pun menyimpulkan bahwa surat al-Anfal adalah bagian dari surat at-Taubah. Oleh karena itu, kedua huruf tersebut disusun tanpa mencantumkan basmalah.
Ketiga, pada masa kekhalifahan Utsman, para sahabat tidak sependapat dengan surat at-Taubah. Beberapa sahabat menganggap bahwa surat at-Taubah dan al-Anfal adalah surat yang tidak dapat dipisahkan.
Beberapa sahabat lain mengira bahwa mereka adalah dua surat yang berdiri sendiri. Guna mendamaikan dua perselisihan itu, Utsman mengambil sikap tengah, yakni memasukkan basmalah. Tujuannya agar kedua pihak yang berselisih bisa menerima satu sama lain.
Dari mereka yang menganggap keduanya (al-Anfal dan at-Taubah) adalah satu surat, mereka tidak keberatan, karena basmalah tidak dimasukkan. Sedangkan bagi yang menganggapnya sebagai dua surat berdiri sendiri juga bisa menerimanya karena nama suratnya berbeda, padahal tidak diawali dengan basmalah.
Keempat, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau meminta kepada Sayyidina Ali untuk tidak memasukkan basmalah dalam surat at-Taubah. Sayyidina Ali menjelaskan bahwa basmalah adalah kalimat aman sedangkan Surah at-Taubah turun karena perang, itu tidak aman.
Oleh karena itu, keamanan dan perang tidak dapat didamaikan. Begitu pula di basmalah yang berisi kasih sayang, sedangkan di Surah at-Taubah ada keamarahan. Oleh karena itu, belas kasihan dan rasa amarah tidak dapat didamaikan.
Imam al-Sufyan pun sependapat dengan pernytaan di atas, yang mengatakan bahwa basmalah adalah ayat rahmah, rahmah artinya aman. Sedangkan surat at-Taubah diturunkan kepada orang munafik dan berisi peperangan, karena tidak aman bagi orang munafik.
Dari kronologi di atas, dapat disimpulkan bahwa para sahabat sepakat untuk tidak memasukkan basmalah dalam surat at-Taubah berdasarkan riwayat yang mereka terima dari Nabi. Meski begitu, Nabi saat menerima ayat dari Jibril tidak disertai basmalah.
Terbukti juga bahwa tidak satupun ahli qurra 'sab'ah (qira'at tujuh) dan qurra' asyrah (qira'at sepuluh) yang meriwayatkan bacaan basmalah di awal surah at-Taubah. Artinya, mereka sepakat untuk meninggalkan bacaan basmalah di awal surat at-Taubah.
Walau tidak diawali dengan basmallah, namun ketika hendak membaca surat ini, awalilah dengan bacaan ta’awudz, yakni A’UUDZUBILLAAHI MINASYSYAITOONIR RAJIIM atau ta’awudz yang lebih lengkap yang biasanya tertulis dalam Al Quran yang terdapat di pinggir awal surat tersebut.
Meskipun Surah At-Taubah tidak dimulai dengan basmalah, dan manusia hanya mampu memahami beberapa kemungkinan rahasianya, tapi surah ini berakhir dengan keindahan. Setelah diisi dengan pelepasan di awal, di tengah berbagai kritik, akhir surat itu ditutup dengan indahnya ayat kebahagiaan. Ayat cinta dan kerinduan.
Itulah surat apa yang tidak dimulai dengan basmalah dan alasan kenapa Surah Attaubah tiada bismillah.
(Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/91737/mengapa-surat-at-taubah-tak-dimulai-dengan-basmalah,)