Hadits Tentang Asmaul Husna


Kita semua tahu bahwa asmaa-ul husnan secara harfiah adalah nama-nama Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-Nya. Nama-nama Tuhan yang agung dan mulia adalah satu kesatuan yang disatukan dalam kebesaran Tuhan, sebagai Pencipta dan Penjaga alam semesta dan segala isinya.

Asmaa-ul husna telah disebut di dalam al-Qur’an dan hadits. Hadits tentang asmaul husna diantaranya adalah seperti yang ditulis di bawah ini :

Nabi SAW bersabda: 

إِنَّ لِلَّهِ تَعَالَى تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً غَيْرَ وَاحِدَةٍ مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ هُوَ اللَّهُ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ…. الْوَارِثُ الرَّشِيدُ الصَّبُورُ

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, barang siapa menghafalnya ia akan masuk ke dalam sorga. Dialah Allah yang tiada ilah selain dari Dia, ar-Rahmaan (Maha Pengasih), ar-Rahiim (Maha Penyayang)… , al-wWaarits (Yang Maha Mewarisi) ar-Rasyiid (Yang Maha Menunjukkan), ash-Shabuur (Yang Maha Sabar)"
 (HR at-Tirmidzi)

Berdasarkan hadits tentang menghafal asmaul husna di atas, bahwa asmaa-ul husna itu ada sembilan puluh sembilan asma Allah SWT. Untuk waktu yang lama para ahli telah mendiskusikan dan menafsirkan nama-nama ini. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang jumlah nama tersebut. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa jumlahnya 132, 200, dan bahkan 1.000 nama, tetapi menurut mereka, yang paling penting adalah esensi dzat Allah yang harus dipahami oleh mereka yang percaya.

Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim mengatakan bahwa hadits ini tidak membatasi nama-nama Allah. Makna dari hadits ini adalah bukan berarti Allah tidak memiliki nama selain yang 99 itu. Yang dimaksud adalah orang yang dapat menghafal 99 nama dari asmaul husnaa, maka dia akan masuk ke surga. Hadits ini mewartakan bahwa orang yang menghafal 99 nama akan masuk surga, bukannya membatasi nama Allah menjadi 99 nama.

Imam at-Tirmidzi sendiri menyebutkan hadits tersebut sebagai hadits gharib, yang disampaikan kepada kami oleh Shafwan bin Shalih oleh beberapa orang. Kami tidak tahu hadis ini kecuali dari Shafwan, dan dia dianggap terpercaya oleh ahli hadits.

Apa yang disampaikan oleh At-Tirmidzi adalah bahwa tradisi-tradisi paling otentik yang menyebutkan nama-nama hadits dengan sanad ini. Sanad dari hadits ini adalah dari Syuaib kepada Rasulullah adalah sama seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari. Namun dalam riwayat Imam Bukhari, rincian nama-nama ini tidak disebutkan, padahal riwayat Imam al-Bukhari adalah sama seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, melalui beberapa jalan.

Adapun makna hadits di atas, yang dimaksud dengan 'menghitungnya' adalah dihafal dan juga mentadabburinya serta merefleksikan maknanya dan mempraktekkan maknanya itu. Jadi menghitung itu membaca sambil memperhatikan maknanya saat menghafalnya, karena di dalam makna Asmaul Husna ada berbagai kebaikan dan pengetahuan yang bermanfaat dan mendapatkan berkah sebagai penyebab kebaikan hati dan kesempurnaan rasa takut akan Allah dan merupakan bentuk rekonsiliasi dengan hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hadits Tentang Asmaul Husna

Mengenai jumlah tak terbatas dari nama-nama Allah yang 99 itu, Rasulullah bersabda dalam doanya :

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي

“Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, hendaklah kiranya Engkau jadikan Al-Qur’an penyejuk hatiku”.

Hadits ini menjelaskan bahwa ada nama-nama yang hanya diketahui oleh Allah, ada nama-nama yang disebutkan dalam Al Qur'an dan kitab lain. Hadits ini menguatkan pemahaman bahwa penyebutan angka 99 dalam sebuah hadits bukanlah batasan pada jumlah nama Allah.

Jika at-Tirmidhi menyatakan bahwa hadits yang menyebutkan rincian nama-nama Tuhan itu asli atau shahih, tetapi ternyata bertentangan dengan tradisi lain yang lebih kuat, maka maka hadits at-Tirmizi itu dapat dikategorikan sebagai hadits syadz atau ragu-ragu.

Itulah beberapa hadits Rasulullah tentang asmaul husna beserta dalilnya tentang menghafal asmaul husna yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam lainnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua yang akan menghafal asmaul husna.

Sumber :
https://bambies.wordpress.com/2014/03/20/asmaul-husna-beserta-dalil-al-quran-dan-artinya/
http://rafina1101015063.blogspot.com/2011/02/hadits-mengenai-asmaul-husna.html
http://cahayaummulquro.com/dalil-asmaul-husna-dalam-al-quran-as-sunnah-silsilah-tanya-jawab-seputar-tauhid/
https://kangaswad.wordpress.com/2017/01/07/penjelasan-hadits-asmaul-husna-barangsiapa-menghitungnya-ia-masuk-surga/

Tag : asmaul husna
Back To Top